DomaiNesia

Langit Merindu

 Langit Merindu

Rindunya hati, mendesak malam

Burung terbang melayang, hilang di awan kelam

Mengharap datang, sang pujaan

Membara seolah, tanpa padam

 

Langit menangis, bisikkan namamu

Bintang redup, tenggelam di waktu

Rindu mengikat, membelit nafasku

Adakah engkau dengar, hatiku?

 

Angin membisik, sepi berlagu

Mencari jejak, langkahmu dulu

Bayangmu hadir, di antara waktu

Tapi kau jauh, tak tersentuh jari-jariku

 

Hati ini bak daun gugur di badai

Terseret arus, tak tahu ke mana selesai

Namun asa tetap terjaga, bersemayam

Menanti hadir, cintamu yang tenang

 

Langit menangis, bisikkan namamu

Bintang redup, tenggelam di waktu

Rindu mengikat, membelit nafasku

Adakah engkau dengar, hatiku?

 

Burung terbang, melintas cakrawala

Rindunya hati, tetap setia

Mengharap datang, sang pujaan

Membara seolah, tanpa padam



Kugendong

 Kugendong

Permata yang indah tanda sayang

Kusimpan dalam kenangan

Setip waktu melangkah

Selau kubawa di bahuku

Tak ingin kulepas  kemanapun pergi


Di pundakku, ia bersemayam begitu ringan

Melewati gelap dan terang

Tak pernah pergi, tak pernah tersesat

Kubawa ia setiap hari


Bukan sekadar batu, ia bagian dariku

Suara hening, sebuah melodi

Melewati setiap jalan, menembus setiap lagu

Ia menjagaku tetap teguh, membuatku kuat


Kugenggam erat, ia selalu ada

Setiap langkah yang kuambil, ia tetap bersamaku

Sepotong cinta, sebuah kenangan


Di pundakku, ia bersemayam begitu ringan

Melewati gelap dan terang

Tak pernah pergi, tak pernah tersesat

Kubawa ia setiap hari


Bukan sekadar batu, ia bagian dariku

Suara hening, sebuah melodi

Melewati setiap jalan, menembus setiap lagu

Ia menjagaku tetap teguh, membuatku kuat


Kugenggam erat, ia selalu ada

Setiap langkah yang kuambil, ia tetap bersamaku

Sepotong cinta, sebuah kenangan